Kasih ibu sepanjang masa, tak terbalas oleh apa pun. Ibu adalah sosok yang senantiasa hadir dalam doa, peluh, dan pengorbanan yang tak terlihat. Dalam dunia sastra, banyak puisi telah ditulis untuk menggambarkan cinta dan ketulusan seorang ibu. Berikut adalah 10 puisi kasih sayang ibu yang abadi, menyentuh hati, dan tetap relevan sepanjang zaman.
1. Kasih Ibu (Anonim)
Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia
Puisi legendaris ini dikenal sejak kecil. Lirik sederhana, tapi maknanya dalam, menggambarkan cinta ibu yang tanpa pamrih.
2. Ibu (Chairil Anwar)
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tapi dalam bait-bait sunyi itu
Ibu, namamu tetap syahdu
Chairil Anwar menggambarkan iam-love.co ibu sebagai sosok yang tetap dikenang bahkan saat hidup menuju akhirnya.
3. Untukmu, Ibu (Taufiq Ismail)
Dalam tangismu kau sembunyikan luka
Dalam pelukmu kutemukan dunia
Doamu adalah pintu surga
Yang mengiringiku sepanjang usia
Taufiq Ismail menyulam cinta ibu dalam bentuk keabadian doa dan pengorbanan yang diam.
4. Doa Ibu (Sapardi Djoko Damono)
Ibu adalah doa yang tidak bersuara
Yang berjalan di atas senyap malam
Ia tidak pernah menuntut balasan
Karena cinta baginya adalah keikhlasan
Puisi ini menggambarkan ibu sebagai kekuatan tak terlihat yang selalu menyertai.
5. Pelukmu, Ibu (Anonim)
Di pelukmu tak ada takut
Di tatapmu tak ada ragu
Meski dunia menyakitiku
Senyummu adalah obat segala pilu
Puisi ini mewakili rasa aman yang hanya bisa ditemukan dalam pelukan seorang ibu.
6. Ibu, Malaikat Tanpa Sayap (Anonim)
Kau bukan bersayap
Tapi mampu terbang ke segala arah
Menyentuh hatiku yang rapuh
Menopangku tanpa mengeluh
Ibu digambarkan sebagai malaikat yang nyata di dunia, dengan kekuatan yang tak tampak oleh mata.
7. Di Balik Dapur Itu (Anonim)
Tak terdengar suaramu lantang
Tapi peluhmu adalah bahasa cinta
Setiap masakanmu adalah doa
Setiap langkahmu adalah pengorbanan
Sebuah puisi sederhana namun kuat, memperlihatkan cinta ibu dari hal-hal kecil yang sering tak disadari.
8. Surga di Telapak Kaki Ibu (Anonim)
Bila langkahmu gontai
Akan kucium kakimu setiap pagi
Karena padanya terhampar surga
Yang ingin kutempuh dengan bakti
Mengangkat pepatah bijak tentang surga yang ada di telapak kaki ibu, puisi ini penuh makna religius dan moral.
9. Ibu, Namamu Abadi (Anonim)
Meski ragamu telah tiada
Namamu tak pernah hilang
Dalam setiap hembus nafasku
Engkau tetap hidup di hatiku
Puisi ini cocok untuk mengenang ibu yang telah tiada, namun cintanya tetap terasa nyata.
10. Maaf, Ibu (Anonim)
Tak selalu kutahu lelahmu
Tak selalu kupahami diam-mu
Tapi setiap malam aku sadar
Engkaulah alas hidupku yang paling benar
Puisi penutup ini merefleksikan penyesalan dan penghargaan yang sering datang terlambat, namun tulus.
Penutup
Puisi-puisi di atas bukan hanya kata-kata, tapi wujud penghormatan untuk seorang ibu yang kasihnya tak tergantikan. Semoga bisa menjadi renungan, ungkapan cinta, atau sekadar pengingat bahwa dalam hidup kita, ada satu cinta yang tak pernah pudar — kasih ibu.
BACA JUGA: Rekomendasi 10 Puisi untuk Ibu Tercinta Kita