Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menyelenggarakan Lomba Lukis DIY KYOTO yang bertempat di Taman Budaya Yogyakarta. Acara ini tidak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga merupakan jembatan budaya antara Indonesia dan Jepang, serta sebuah wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri melalui seni lukis.
Lomba ini diikuti oleh 100 peserta terpilih dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Atas, serta lembaga pendidikan sederajat seperti Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Keberagaman https://antadeldorado.com/ peserta ini menunjukkan bahwa minat dan bakat seni sudah dimiliki oleh anak-anak sejak usia dini. Dengan latar belakang yang beragam, setiap peserta diharapkan dapat memberikan nuansa dan perspektif berbeda dalam karya lukisan mereka.
Tema “Solusiku untuk Indonesiaku” menjadi pendorong bagi para peserta untuk berpikir kritis dan kreatif. Mereka diajak untuk merumuskan ide-ide yang dapat menjadi solusi untuk tantangan yang dihadapi Indonesia, seperti lingkungan, pendidikan, dan sosial. Karya-karya yang dihasilkan tidak hanya berfungsi sebagai lukisan, tetapi juga sebagai bentuk ungkapan aspirasi dan harapan generasi muda untuk masa depan yang lebih baik.
Kerjasama Internasional: Membangun Jembatan Budaya
Salah satu aspek menarik dari Lomba Lukis DIY KYOTO adalah kerjasama antara Pemerintah Daerah DIY dengan Kyoto Perfecture Jepang. Hubungan ini tidak hanya menciptakan kesempatan bagi peserta untuk bersaing di tingkat lokal, tetapi juga memberi mereka peluang untuk berinteraksi dengan budaya Jepang. Hasil karya yang dihasilkan akan dipamerkan di Kyoto, memberikan mereka kesempatan untuk dikenal secara internasional. Selain itu, pemenang lomba dari Kyoto juga akan dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta pada 21 Oktober 2024. Ini merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan budaya dan seni antara kedua negara.
Zita Uttangga Dewi Maharani, SS selaku ketua penyelenggara lomba lukis DIY KYOTO 2024 menjelaskan bahwa lomba ini memiliki tujuan yang lebih luas daripada sekadar kompetisi, selain hubungan kerjasama dengan Kyoto Perfecture Jepang, salah satu harapan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni lukis di kalangan pelajar.
Baca Juga : 9 Tips Membaca Puisi di Pentas Seni agar Tampil Memukau
“Lomba Lukis DIY KYOTO ini memiliki harapan besar untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni lukis di kalangan pelajar. Dengan adanya ajang seperti ini, diharapkan dapat mendorong anak-anak untuk lebih mendalami seni dan mengembangkan bakat mereka. Seni lukis bukan hanya sekadar kegiatan hobi, tetapi juga dapat menjadi sarana untuk mengasah keterampilan berpikir kreatif dan kritis” ujar Zita.
Kualitas penilaian dalam lomba ini dijamin oleh kehadiran dewan juri yang terdiri dari para profesional di bidang seni. Nama-nama seperti Dr. Drs. Hadjar Pamadhi, M.A., Hons., Dra. Dyan Anggraini Rais, Yuswantoro Adi, Bunga Jeruk Permata, S.Sn., dan AC. Andre Tanama, S.Sn., M.Sn, adalah contoh dari para ahli yang akan menilai karya-karya peserta. Mereka tidak hanya akan melihat teknik dan hasil akhir lukisan, tetapi juga akan mempertimbangkan proses kreatif yang dilakukan oleh masing-masing peserta. Kehadiran juri yang berpengalaman ini diharapkan dapat memberikan umpan balik yang konstruktif, serta motivasi bagi para peserta untuk terus berkembang dalam dunia seni.